KEUTAMAAN DZIKIR

 فضل ذكر اللّه

KEUTAMAAN DZIKIR
Dzikir berasal dari kata ذَكَرَ، يَذْكُرُ، ذِكْرًا  (dzakara, yadzkuru, dzikran) artinya ingat. Sedangkan menurut pengertian syariat,  dzikir adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Begitu pentingnya dzikir, sampai-sampai Rasulullah SAW mengibaratkan orang yang berdzikir seumpama orang yang hidup dan yang tidak berdzikir  seumpama orang yang sudah mati.


عَنْ أَبي مُوسَى الْأَشْعَرِيُّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :مَثَلُ الذي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُ رَبَّهُ، مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ رواه البخاري.
Dari Abu Musa Al Asy’ari r.a, Ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Allah dan orang yang tidak berdzikir, adalah seumpama orang yang hidup dan mati. (HR. Bukhari dalam Fathul Bari 11/208.)
Adapun fadilah dan keutamaan memperbanyak dzikir sebagai berikut:
1.  Memperoleh rahmat dari Allah SWT dan permohonan ampunan dari Para Malaikat
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوااذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًاوَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا هُوَالَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنْ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
    
“Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Ahzab: 41-43)
2.    Memperoleh keberuntungan
فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan berdzikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung. (QS: Al-Jumuah Ayat: 10)
3.    Selalu Diingat oleh Allah SWT
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكرُوالِي وَلَاتَكْفُرُونِ
“Berdzikirlah (Ingatlah) kamu pada-Ku, niscaya Aku akan ingat pula padamu, dan bersyukurlah dan jangan ingkar” (Q.S. Al–Baqarah :152)
4.    Memperoleh ampunan dan pahala yang besar
وَالذَّاكِرِيْنَ اللهَ كَثِيْرًاوَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّاللهُ لَهُمْ مَغْفِرَة وَأجْرًا عَظِيمًا
“Dan terhadap orang-orang yang banyak berdzikir kepada Allah, baik laki-laki maupun perempuan, Allah menyediakan ampunan dan pahala besar”. (Q.S. Al-Ahzab :35)
5.    Memperoleh ketenangan dan ketentraman
الَّذِيْنَ آمَنُوا وَ تَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِاللهِ ألآبِذكْرالله تَطْمَئِنُّ الـقُلُوبُ
“Yaitu orang-orang yang beriman, dan hati mereka tenang-tentram dengan berdzikir pada Allah. Ingatlah dengan dzikir pada Allah, maka hati akan tenang-tentram”. (Q.S.Ar-Ro’du: 28)
6.    Sebaik-baik amal dan setara dengan amal ibadah yang menyeluruh.

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ  قَالُوا: بَلَى. قَالَ: ذِكْرُ اللهِ تَعَالَى. رواه البخارى ومسلم

“Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang sebaik-baik amal, lebih suci di sisi Allah, akan mengangkat derajat kalian, ia lebih baik daripada berinfak dengan emas dan perak dan lebih baik bagi kalian dari pada bertemu dengan musuh lalu kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal lehar kalian?” mereka menjawab, tentu. Beliau SAW bersabda: “Dzikir kepada Allah SAW.” (HR. Bukhari dan Muslim)

 

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ قَالَ: أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رجلٌ فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيْنَا، فَبَابٌ نَتَمَسَّكُ بِهِ جَامِعٌ؟ قَالَ: لَا يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ .رواه احمد.
“Dari Abdullah bin Busri, beliau berkata, seseorang datang kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam telah banyak atas kami, maka apakah ada sebuah amal ibadah menyeluruh yang dapat kami amalkan?”. Beliaupun bersabda, “Hendaknya senantiasa lisanmu basah dengan berdzikir kepada Allah Azza wa Jalla“. (HR. Imam Ahmad, At-Tirmidzi 5/458, Ibnu Majah 2/1246, Ibnu Hibban. Disahihkan al-Albani dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib 2/95/1491)
7.    Memperoleh gelar Almufarridun (orang-orang yang istimewa)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِيرُ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَمَرَّ عَلَى جَبَلٍ يُقَالُ لَهُ جُمْدَانُ فَقَالَ سِيرُوا هَذَا جُمْدَانُ سَبَقَ الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ . رواه مسلم
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Pada suatu ketika Rasulullah SAW pergi ke Makkah melewati sebuah gunung yang bernama Jumdan. Kemudian beliau bersabda, “Ayo jalanlah!  Inilah Jumdan”. Telah mendahului  Almufarridun  ( artinya: orang-orang istimewa). Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan Almufarridun?” Beliau menjawab, “Yaitu laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah” (HR.  Muslim  2676)
8.    Selamat dari adab dan siksaan Allah SWT
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ :مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ عَمَلاً أَنْجَا لَهُ مِنْ عَذَابِ اللهِ مِنْ ذِكْرِ اللهِ.رواه ابن أبي شيبة والطبراني بإسناد حسن
Dari Mu’adz bin Jabal r.a, bersabda Rasulullah SAW:  “Tidak ada amalan anak cucu Adam yang lebih menyelamatkan dari siksaan Allah kecuali dzikir kepada Allah”. (HR Ibnu Abi Syaibah dan Ath Thabrani dengan sanad hasan)

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ

Maha suci Engkau Ya Allah, dan segala puji bagi-Mu.

Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau.

Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu

الفقيرالى رحمة الله

ACHMAD FADLI FAUZI


Lainnya